Puisi yang berhubungan dengan manusia dan belas kasihan
Puisi Kaum pinggiran
Puisi Jalanan
Puisi Kaum Pinggiran
Bukan suara hati orang kantoran
Tapi jeritan para perindu kemakmuran
Terasa sangat melelahkan tiada asa
Bagai hati kaca yang telah hancur
Jatuh di tanah terjal dan berbatu
Apa gunanya turun ke jalan
menggelar spanduk penuh sindiran
jika tuan-tuang masih mementingkan jabatan
jangan harap sedikitpun mereka mau berkorban
Jika esok masih ada harapan
kamu pinggiran ingin berjajar di depan
untuk menerima belas kasihan
bukan menunggu proyek bernilai milyaran
Puisi jalanan
mungkin hanya dianggap bualan
atau sekedar tipuan
dari kaum yang selalu diremehkan
No comments:
Post a Comment