Pengetahuan Lingkungan - Sharon Yuniarti - 3ID01 - 36412961
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang berasal
dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sumber
daya alam tergolong dalam komponen biotik dan abiotik. Yang termasuk dalam
komponen biotik yaitu seperti hewan, tumbuhan dan mikroorganisme. Sedangkan
yang termasuk dalam komponen abiotik seperti minyak bumi, gas alam, berbagai
jenis logam, air dan tanah. Pada umumnya, sumber daya alam berdasarkan sifatnya
dapat digolongkan menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan SDA yang tidak dapat
diperbaharui.
SDA
yang dapat diperbaharui adalah kekayaan alam yang dapat terus ada selama
penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan. Tumbuhan, hewan, mikroorganisme,
sinar matahari, angin, dan air adalah beberapa contoh SDA yang dapat
diperbaharui. Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di alam, penggunannya harus
tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan. SDA tak dapat
diperbaharui adalah SDA yang jumlahnya terbatas karena penggunaanya lebih cepat
daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan
habis. Minyak bumi, emas, besi, dan berbagai bahan tambang lainnya pada umumnya
memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang untuk kembali terbentuk sehingga
jumlahnya sangat terbatas.
Sumberdaya alam (SDA) berarti
sesuatu yang ada di alam yang berguna dan mempunyai nilai dalam kondisi dimana
kita menemukannya. Tidak dapat dikatakan SDA apabila sesuatu yang ditemukan
tidak diketahui kegunaannya sehingga tidak mempunyai nilai, atau sesuatu yang
berguna tetapi tidak tersedia dalam jumlah besar dibanding permintaannya
sehingga ia dianggap tidak bernilai. Secara ringkasnya, sesuatu dikatakan SDA apabila
memenuhi 3 syarat yaitu sesuatu itu ada, dapat diambil dan bermanfaat. Dengan
demikian, pengertian SDA mempunyai sifat dinamis, dalam arti peluang sesuatu
benda menjadi sumberdaya selalu terbuka.
Pengelolaan SDA Prinsip
umum dalam ilmu ekonomi adalah bagaimana memenuhi kebutuhan umat manusia yang
cenderung tidak terbatas dengan ketersediaan sumberdaya yang terbatas atau
langka. Kelangkaan SDA ini merupakan salah satu faktor utama dalam kajian
ekonomi yang berwawasan lingkungan dan karena faktor kelangkaan itu pula maka
dibutuhkan pengelolaan SDA secara arif dan bijaksana. Tingkat ketersediaan dan
kelangkaan sumberdaya memberikan indikasi tentang bagaimana seharusnya
mengelola sumberdaya yang langka dimaksud agar tidak mengancam kelestariannya
dengan tanpa dan atau meminimalkan terjadinya degradasi lingkungan. Macam dan
karakterisasi sumberdaya tidak hanya menggambarkan bagaimana pentingnya
sumberdaya tersebut tetapi yang lebih penting adalah bagaimana sebaiknya
sumberdaya itu dikelola agar memenuhi kebutuhan ummat manusia tidak hanya masa
kini, tapi juga masa yang akan datang. Ada 4 (empat) hal yang perlu dicatat dalam
mengelola SDA (Irawan, 1992) :
1. Biaya
pengambilan/ penggalian semakin tinggi dengan semakin menipisnya persediaan SDA
tersebut
2. Kenaikan
dalam biaya pengambilan/ penggalian SDA akan diperkecil dengan diketemukannya
deposit baru serta adanya teknologi baru
3. Sebidang
tanah tidak hanya bernilai tinggi karena adanya sumberdaya mineral yang
terkandung di dalamnya, tetapi juga karena adanya “opportunity cost ” berupa
keindahan alam itu
4. Perlu
diingat dan dibedakan antara penggunaan sumberdaya yang bersifat dapat
dikembalikan lagi dan penggunaan sumberdaya yang tak dapat dikembalikan ke
keadaan semula (irreversible )
Sumberdaya yang menjadi
perhatian utama dalam literatur ekonomi lingkungan adalah sumberdaya yang tidak
dapat diperbaharui. Oleh karena itu alokasi yang dinamik dari waktu ke waktu
adalah penting untuk menjamin alokasi sumberdaya yang berkelanjutan, diikuti
dengan upaya-upaya lain yang bisa menekan kehabisan sumberdaya. Disamping usaha
alokasi yang berkelanjutan tersebut, kelangkaan sumberdaya mempunyai peluang
untuk diatasi yaitu paling tidak melalui 4 cara yaitu :
1) eksplorasi dan penemuan
2) kemajuan teknologi ;
3) penggunaan sumberdaya substitusi
4) pemanfaatan kembali (reuse ) dan daur
ulang (recycling ).
Cara pandang manusia terhadap sumberdaya alam sangat mempengaruhi
kesadaran lingkungan dan cara kelola umberdaya alam yang dilakukannya.
Kesadaran lingkungan merupakan suatu proses mental yang membentuk pengertian
tertentu atas sumberdaya alam dan lingkungan sekitar kita. Setidaknya ada lima faktor
yang mempengaruhi penggunaan sumberdaya alam oleh manusia. Kelima faktor
tersebut adalah kondisi atau latar belakang budaya, cara pandang terhadap
sumberdaya alam, kondisi sosial, kelangkaan, serta faktor ekonomi dan
teknologi.
1. Latar
belakang budaya
Dunia
ini terdiri dari berbagai budaya, dan masing-masing memiliki sistem nilai yang
berbeda. Demikian pula pada budaya yang berbeda terdapat cara menilai
sumberdaya alam yang berbeda pula. Kebiasaan dan tradisi pemanfaatan sumberdaya
alam oleh suatu masyarakat dengan budaya tertentu berbeda denan kebiasaan dan
tradisi masyarakat lainnya. Masing-masing memiliki pilihannya.
2. Cara
pandang terhadap sumberdaya alam
Perbedaan
paradigma atau ideologi dalam memandang sumberdaya alam melahirkan perbedaan
dalam pemanfaatan sumberdaya alam, pemikiran-pemikiran tentang masa depan
sumberdaya alam, dan pemanfaatan sumberdaya alam oleh generasi yang akan
datang. Setidaknya ada dua teori sosial tentang alam (nature) atau
lingkungan (environment) yaitu pendekatan naturalis (naturalist)
dan konstruksi sosial (social construstionist). Pendekatan pertama teori
sosial naturalis secara umum mengambil pandangan bahwa alam dan lingkungan
merupakan dunia eksternal dari masyarakat dan keberadaannya sebagai suatu
tatanan yang independen di luar masyarakat. Sementara itu pendekatan kedua,
teori konstruksi sosial melihat lingkungan dan alam sebagai konstruksi dari
masyarakat dan oleh karena itu analisis difokuskan pada hubungan internal dalam
masyarakat (Barry, 1999, dalam Awang, 2005). Masing-masing teori melahirkan
cara pandang yang berbeda dan pada akhirnya mempengaruhi pola pemanfaatan
sumberdaya alam yang dilakukan.
3. Kondisi
sosial
Kondisi
sosial mempengaruhi nilai dan pemanfaatan sumberdaya alam. Sistem sosial
(struktur sosial dan proses sosial di dalamnya) senantiasa berubah seiring
perjalanan waktu. Umur manusia bertambah, komposisi penduduk berubah,
kesejahteraan masyarakat terus berkembang, semua itu berkontribusi pada
dinamika kultural dalam masyarakat yang pada akhirnya mempengaruhi sistem nilai
dan pemanfaatan sumberdaya alam.
4. Kelangkaan
sumberdaya alam
Semakin
langka suatu sumberdaya, maka nilainya akan semakin bertambah. Ada dua jenis
kelangkaan sumberdaya alam yaitu kelangkaan absolut dan kelangkaan relatif.
Kelangkaan absolut (absolute scarcity) yaitu keberadaan
sumberdaya alam tertentu yang memang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
sampai masa yang akan datang. Kelangkaan relatif (relative scarcity) yaitu
kelangkaan yang disebabkan oleh distribusi ketersediaan sumberdaya alam yang tidak
merata, langka di suatu tempat namun berlimpah di tempat lain.
5. Faktor
ekonomi dan teknologi
Faktor
ekonomi dan teknologi mempunyai kolerasi dengan pengetahuan dan kemampuan dalam
mengeksploitasi sumberdaya alam. Teknologi berhubungan dengan pengetahuan dan
keterampilan dalam pemanfaatan sumberdaya alam, ementara faktor ekonomi merujuk
pada konsep pemberian nilai (price) untuk sumberdaya tertentu, komersialisasi,
dan komodifikasi sumberdaya alam. Kesemua faktor tersebut pada akhirnya saling
berhubungan dan saling mempengarusi dalam dinamika pemaanfaatan sumberdaya alam
oleh manusia.
Daya Dukung Lingkungan
Kemampuan lingungan untuk mendukung
kehidupan semua makhluk hidup yang meliputi ketersediaan sumber daya alam untuk
memenuhi kebutuhan dasar dan tersedianya ruang yang cukup untuk hidup pada
tingkat kestabilan sosial disebut daya dukung lingkungan. Keberadaan sumber daya alam di bumi tidak tersebar merata
sehingga daya dukung lingkungan pada setiap daerah akan berbeda-beda. Oleh
karena itu, pemanfaatannya harus dijaga agar terus berkesinambungan dan
tindakan eksploitasi harus dihindari. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan
hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional antara lain sebagai berikut:
1.
Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui dengan hati-hati dan efisien, misalnya: air, tanah, dan udara.
2.
Menggunakan bahan pengganti, misalnya
hasil metalurgi (campuran).
3.
Mengembangkan metode penambangan dan
pemrosesan yang lebih efisien serta dapat didaur ulang.
4.
Melaksanakan etika lingkungan dengan
menjaga kelestarian alam.
No comments:
Post a Comment