Tuesday, 12 November 2013

Karakter Wayang Rama

Asal-usul nama "Rama"

Rāmá dalam kitab Regweda dan Atharwaweda adalah kata sifat yang berarti "gelap, hitam", atau kata benda yang berarti "kegelapan", bentuk feminim dari kata sifat tersebut adalah rāmī. Dua Rama muncul dalam pustaka Weda, dengan nama keluarga Mārgaweya dan Aupataswini; Rama yang lain muncul dengan nama keluarga Jāmadagnya yang dianggap sebagai penulis himne Regweda.

                        
Sebuah lukisan dari Himachal Pradesh.        Rama mematahkan busur Dewa Siwa                     Sita dan Rama tinggal di hutan.
Hari kelahiran Rama, dan juga pernikahannya dengan Sita, diperingati oleh umat Hindu di India sebagai Rama Navami. Perayaan itu jatuh pada hari kesembilan dalam kalender lunar Hindu, atau Chaitra Masa Suklapaksha Nawami. Perayaan itu dipandang sebagai hari pernikahan Rama dengan Sita, dan juga hari ulang tahun Rama. Orang-orang biasanya melakukan Kalyanotsawam (peringatan hari pernikahan) terhadap patung Rama dan Sita di rumah masing-masing, dan di sore hari patung-patung itu diarak ke jalan. Hari itu disebut juga akhir dari sembilan hari utsawam yang disebutWasanthothsawam (festival musim semi), yang dimulai dengan Ugadi. Beberapa hal menarik dari festival ini yaitu:
  • Kalyanam (upacara pernikahan yang dipimpin pendeta kuil) di Bhadrachalam, di tepi sungai Godawari di distrik Khammam, Andhra Pradesh.
  • Panakam, minuman manis yang dipersiapkan, bahannya dari lada.
  • Arak-arakan patung pada sore hari yang disertai dengan permainan air dan warna.
  • Untuk perayaan itu, umat Hindu dianjurkan berpuasa (atau membatasi diri mereka dengan diet khusus).
  • Kuil-kuil didekorasi dan cerita Ramayana dikumandangkan. Bersama dengan Rama, orang-orang juga memuja Sita, Laksmana and Hanoman.

No comments:

Post a Comment